Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 18:02:52【Tempat Makan】487 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(654)
Artikel Terkait
- Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
- Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- Di hadapan Presiden Lee, Prabowo cerita Indonesia gandrungi K
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolri siapkan fitur lapor cepat pada aplikasi ojek daring untuk kamtibmas

Sentuhan inovasi berbasis tradisi di desa wisata Majalengka

1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang

Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30

Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS

Resep minuman yang dapat dicoba untuk mengatasi sembelit

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal